10 tahun terakhir, sebuah istilah Wonder Kid menjadi populer dalam dunia sepak bola. Istilah ini mendefinisikan seorang pemain muda potensial yang kelak bisa menjadi pemain hebat, dan Indonesia punya Marselino Ferdinan.
Pemuda asal Surabaya ini dinilai menjadi salah satu pemain sepak bola paling berbakat yang dimiliki oleh Indonesia saat ini. Sudah ditempa dan bermain di level profesional dari usia yang sangat muda, kini Marselino mencoba berkarir di luar negeri.
Bagaimana riwayat dan perjalanan karir si Marceng, sapaan akrab Marselino Ferdinan dari awal ia mulai bermain sampai kini berkarir di Liga Inggris bersama Oxford United? Nah, mari kita kepoin lewat fakta-fakta di bawah ini:
Baca juga: Rafael Struick, Striker Ganteng Timnas Indonesia yang Dijuluki El Klemer
Indonesia akan melawat ke Australia pada bulan Maret mendatang. Pertandingan ini akan menentukan perjalanan Marceng dan kawan-kawan untuk menembus Piala Dunia 2026. Kabarin semua orang buat onton aksinya dengan berlangganan Vision+.
Yuk kita kulik lebih dalam perjalanan karir seorang Marselino Ferdinan!
Perjalanan Karir Marselino Ferdinan
Sumber:https://img.okezone.com/content/2024/02/13/51/2969421/kisah-marselino-ferdinan-yang-dulunya-dianggap-sebelah-mata-kini-afc-puji-kualitas-wonderkid-timnas-indonesia-ini-eqseasZILu.jpg
Marselino Ferdinan lahir pada 9 September 2004, membuat usianya di tahun ini baru menginjak 20 tahun. Marselino yang akrab disapa Marceng adalah produk asli binaan Persebaya Surabaya. Di klub inilah Marceng pertama kali memulai karir sepak bolanya.
Di Persebaya Surabaya level junior, Marselino sempat bermain dengan dua kompatriotnya di Timnas Indonesia saat ini, Rizky Ridho dan juga Ernando Ari. Trio Persebaya ini tampil gemilang hingga akhirnya dipromosikan ke tim utama.
Di tim senior Persebaya, Marselino bukanlah anak bawang. Bakatnya membuat Aji Santoso, pelatih Persebaya saat itu memberi kepercayaan kepada Marceng sebagai pemain tengah. Ia, Ridho dan Ernando rutin tampil membela Bajul Ijo.
Salah satu momen terbaik dan terburuk yang pernah dijalani Marselino di Persebaya adalah saat mencetak gol ke gawang Arema pada partai tandang di tahun 2022. Gol ini membuat Persebaya menang, namun ada harga besar yang harus dibayar.
Hari tersebut adalah terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang hingga kini belum tuntas diusut. Pasca kejadian ini, Marselino tetap menjadi andalan Persebaya sampai akhirnya ia mendapat tawaran untuk hijrah ke luar negeri.
Fakta menarik berikutnya adalah, Marselino sempat bermain bersama kakak kandungnya, Oktavianus Fernando pada kiprahnya sebelum akhirnya dipinang oleh tim asal Liga Belgia.
Menapaki Karir di Luar Negeri
Kiprah cemerlang Marceng di Persebaya Surabaya dan Timnas kelompok umur Indonesia membuat bakatnya tercium oleh klub-klub internasional. Yang akhirnya menjadi labuhan Marselino adalah tim asal Belgia, KMSK Deinze di tahun 2022.
Tanpa fee transfer, Persebaya dengan rela melepas bakat terbaiknya ke sepak bola internasional. Di Deinze, Marselino mencoba peruntungan awalnya di luar negeri. Dia menjadi salah satu pemain lokal yang mendapat gelar abroad oleh para netizen.
Marselino Ferdinan sempat mengalami masa sulit di awal kariernya bersama KMSK Deinze. Pada musim 2022-2023, menurut data dari Transfermarkt, adik dari Oktafianus Fernando ini hanya mendapat kesempatan bermain dalam empat pertandingan.
Namun, perlahan ia mulai menunjukkan potensinya. Marselino akhirnya mencetak gol perdana untuk KMSK Deinze saat menghadapi Royal Excelsior. Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-46, ia sukses menjebol gawang lawan pada menit ke-77.
Gol tersebut membantu Deinze meraih kemenangan 3-1 di kasta kedua Liga Belgia. Meski tampil apik, Marselino masih harus bekerja keras untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari pelatih Marc Grosjean.
Sampai akhir karirnya di Deinze, Marselino terbilang belum bisa menembus skuad utama hingga akhirnya kontraknya habis dan gak diperpanjang oleh pihak klub. Belum mau pulang ke Indonesia, Marceng dipinang oleh Oxford United.
Banyak yang bilang kalau transfer ini adalah ‘titipan’, karena Oxford United dimiliki oleh ketua umum PSSI, Erick Tohir. Petualangan Marselino di Oxford baru dimulai di musim 2024/25 ini. Dirinya sempat masuk dalam skuad, namun hanya dimainkan sekali.
Di Oxford United, Marselino ditemani oleh salah satu calon pemain Timnas Indonesia yang sedang menunggu proses naturalisasinya yaitu Ole Romeny. Keduanya masih berjuang untuk menembus skuad utama Oxford United.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia Maret 2024, Menyala Garuda!
Kiprah Marceng di Timnas Indonesia
Marselino telah menunjukkan kiprah yang mengesankan bersama Timnas Indonesia. Sejak debutnya pada usia 17 tahun, ia telah menjadi andalan di berbagai level tim nasional, termasuk U-19, U-23, dan tim senior.
Salah satu momen puncaknya adalah saat mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 Indonesia atas Arab Saudi pada November 2024, yang meningkatkan kepercayaan diri tim dalam upaya lolos ke Piala Dunia 2026.
Namun, seringnya panggilan untuk membela tim nasional membawa tantangan tersendiri bagi Marselino dalam karier klubnya. Banyak yang berpendapat jika hal ini membuat Marselino jadi kurang bisa menunjukkan performanya di level klub.
Level klub adalah tempat para pemain menunjukkan progresnya hari ke hari. Di situ para tim pelatih menilai, apakah kualitasnya bisa dimanfaatkan atau justru mesti diasah lagi. Jika jarang tampil di klub, tim pelatih jelas kesulitan menilai performanya.
Setelah memulai karier profesional bersama Persebaya Surabaya pada 2021, ia hijrah ke klub Belgia, KMSK Deinze, pada Februari 2023. Selama satu setengah tahun di sana, Marselino hanya tampil dalam tujuh pertandingan resmi dan mencetak satu gol.
Minimnya waktu bermain ini sebagian disebabkan oleh seringnya ia dipanggil untuk membela Timnas Indonesia, sehingga mengurangi kesempatan beradaptasi dan bersaing di level klub.
Setelah kontraknya dengan KMSK Deinze berakhir pada Juli 2024, Marselino menandatangani kontrak dua tahun dengan Oxford United, klub yang baru promosi ke EFL Championship di Inggris, pada Agustus 2024.
Kepindahannya ke Oxford United tidak hanya menarik perhatian karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena popularitasnya yang luar biasa di media sosial, dengan empat juta pengikut di Instagram, jauh melebihi jumlah pengikut klub barunya.
Meski demikian, tantangan bagi Marselino di Oxford United tetap ada. Persaingan ketat di liga yang lebih kompetitif menuntutnya untuk terus meningkatkan performa dan konsistensi.
Selain itu, ia perlu menemukan keseimbangan antara komitmennya untuk tim nasional dan klub, agar dapat meraih sukses di kedua level tersebut. Banyak yang menilai, Marselino tidak perlu dipanggil Timnas kelompok umur dan fokus di senior saja,
Perjalanan Marselino Ferdinan menggambarkan dilema yang sering dihadapi oleh pemain muda berbakat dari negara berkembang: antara kebanggaan membela negara dan kebutuhan untuk mengembangkan karier di level klub.
Dengan bakat dan determinasi yang dimilikinya, banyak yang berharap ia dapat mengatasi tantangan ini dan mencapai puncak karier sepak bolanya.
Baca juga: Ivar Jenner, Pemain Timnas Saudara Kylie dan Kendall Jenner?
Saksikan perjuangan Timnas Indonesia dan Marselino melawan Australia dan Bahrain bulan depan! Pertandingan ini sekaligus menjadi pembuktian kualitas Patrick Kluivert yang menggantikan Shin Tae Yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Jangan lupa untuk berlangganan Vision+ untuk menonton semua laga-laga serunya. Doakan agar Timnas menang dan bisa masuk Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat!
