Internet terasa lambat, bahkan sekedar membuka file yang tersimpan di cloud saja sulit. Apa Anda pernah mengalaminya? Di balik gangguan kecil yang tampak sepele seperti ini, ada satu hal penting yang sering jadi penyebabnya, yakni latensi jaringan yang terlalu tinggi. Jika ini masalahnya, apakah latensi rendah bisa menjadi solusinya?
Pengertian Latensi
Latensi sebenarnya bisa diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh data untuk melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lainnya. Sering kali ini juga diartikan sebagai waktu tunda saat data dikirim dari satu perangkat ke perangkat lain, misalnya dari komputer ke server, atau sebaliknya.
Lantas, apa itu latensi rendah? Sebelum membahas hal tersebut, perlu diketahui bahwa semakin tinggi waktu tunda maka semakin tinggi latensinya. Namun, jika waktu tundanya rendah, maka latensinya juga semakin rendah. Inilah yang disebut dengan latensi rendah.
Perbedaan Latensi Rendah dan Latensi Tinggi
Untuk lebih mudah memahami perbedaan antara latensi rendah dengan latensi tinggi, coba perhatikan ini. Saat waktu tunda antara pengiriman dan penerimaan data singkat, ini artinya latensi jaringannya rendah. Misalnya, saat Anda klik link di website, halaman langsung terbuka tanpa jeda yang terasa.
Sebaliknya, latensi tinggi berarti butuh waktu lebih lama bagi data untuk sampai ke tujuannya. Akibatnya, aktivitas digital jadi terasa lambat, suara dalam video call bisa putus-putus, website butuh waktu lama untuk terbuka, atau transaksi bisa delay.
Faktor-faktor Penyebab Latensi Jaringan yang Tinggi
Untuk memastikan performa jaringan tetap optimal, Anda harus memahami apa saja yang bisa menyebabkan latensi menjadi tinggi. Sebelum berdampak pada operasional bisnis Anda, berikut beberapa penyebab terjadinya latensi:
1. Jarak Fisik
Semakin jauh jarak antara perangkat pengguna dan server, semakin besar kemungkinan munculnya delay. Walau data bisa bergerak secepat cahaya dalam kabel fiber optik, tetap saja jika jaraknya mencapai antar benua, data tersebut butuh waktu lebih lama untuk sampai ke tujuannya, terlebih jika dibandingkan dengan data yang hanya berputar dalam satu gedung.
2. Jumlah Hop
Hop adalah titik-titik yang harus dilewati data dalam jaringan seperti router, switch, atau repeater. Jika hop yang dilewati banyak, latensinya juga akan semakin tinggi. Ini bisa terjadi karena setiap titik memerlukan waktu untuk memproses dan meneruskan data.
3. Perangkat dan Infrastruktur Jaringan
Kalau perangkat jaringan yang digunakan sudah tua atau kelebihan beban, kinerja jaringan akan melambat. Belum lagi jika ditambah dengan banyaknya hop. Tentu saja, latensinya bisa meningkat drastis, bahkan bisa muncul jitter.
4. Kepadatan Jaringan
Saat banyak pengguna mengakses jaringan di waktu yang sama, misalnya saat jam sibuk di kantor, bandwidth jadi terbagi-bagi. Akibatnya, data harus antre untuk dikirim, dan ini akan memperbesar latensi.
5. Protokol Jaringan
Setiap protokol memiliki proses dan verifikasi yang berbeda. Protokol yang lebih kompleks biasanya menambah beban komunikasi antar perangkat yang pada akhirnya bisa memperlambat pengiriman data.
6. Media Transmisi
Jenis kabel atau media pengiriman data juga berpengaruh. Misalnya, kabel tembaga memiliki latensi sekitar 5,5ms per 1.000 km, sementara satelit bisa mencapai 30–60ms untuk jarak yang sama. Di sinilah pentingnya memilih media fisik yang tepat.
7. Storage Delay
Terakhir, keterlambatan juga bisa datang dari media penyimpanan. Jika hard disk atau server penyimpanan lambat merespons permintaan data, maka latensi akan ikut naik.
Pentingnya Latensi Rendah untuk Perusahaan
Latensi rendah bukan cuma soal kecepatan, tapi soal kelancaran seluruh operasi bisnis Anda. Berikut beberapa alasan kenapa latensi rendah penting untuk perusahaan:
1. Mendukung Kinerja Aplikasi Real-Time
Aplikasi seperti video call, VoIP, atau sistem manajemen stok butuh respons cepat dan stabil. Dengan latensi rendah, komunikasi jadi lancar, data bisa dipantau secara real-time, dan kerja tim pun jadi lebih efektif.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Mengurangi Stres Karyawan
Tidak ada yang merasa nyaman dengan waktu tunggu yang lama saat menggunakan aplikasi. Ini jelas bisa membuat frustrasi. Namun, saat latensinya rendah, aplikasi akan merespons lebih cepat sehingga pekerjaan jadi lebih efisien.
3. Proses Transaksi Cepat dan Aman
Dalam dunia bisnis, kecepatan transaksi itu krusial. Latensi rendah membantu memastikan setiap transaksi finansial berjalan cepat dan minim risiko kesalahan atau keterlambatan.
4. Mempermudah Kolaborasi Tim
Tim yang tersebar di berbagai lokasi tetap bisa bekerja sama secara real-time. Dengan latensi rendah, komunikasi jadi responsif, keputusan bisa diambil lebih cepat, dan proyek bisa berjalan lebih mulus.
5. Menjamin Koneksi yang Stabil dan Andal
Layanan internet dengan latensi rendah umumnya lebih stabil. Ini penting untuk bisnis yang membutuhkan koneksi tanpa gangguan setiap harinya.
6. Akses Data yang Cepat dan Aman
Saat data bisnis disimpan di cloud atau server internal, latensi rendah memastikan karyawan bisa mengaksesnya dengan cepat tanpa hambatan.
Private Network dari Telkomsel Enterprise
Setelah memahami pentingnya latensi rendah bagi operasional bisnis, pertanyaannya sekarang: bagaimana Anda bisa memastikan koneksi yang cepat, stabil, dan aman setiap saat?
Jawabannya ada pada Private Network dari Telkomsel Enterprise.
Solusi ini dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis modern yang menuntut respons cepat, performa tinggi, dan keamanan maksimal. Dengan jaringan eksklusif dan konektivitas yang rendah latensi, Private Network dari Telkomsel memungkinkan aplikasi bisnis Anda mulai dari video konferensi, sistem inventaris, hingga transaksi finansial berjalan lebih efisien dan tanpa hambatan.
Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.