Manchester United di Liga Inggris memang lagi terseok-seok, namun di Piala FA, nasib Setan Merah justru lebih baik. Hal ini terbukti pada laga Manchester United vs Leicester City, di mana anak asuh Ruben Amorim berjaya dengan skor 2-1.
Pertandingan ini berjalan sangat sengit dan nyaris dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Namun, satu gol dari kapten kita semua, Harry Maguire memupuskan harapan anak asuh Ruud Van Nistelrooy ke babak selanjutnya.
MU menang dan Nistelrooy menjadi korban ‘Fergie Time’. Mau tahu ulasan pertandingannya dan penjelasan tentang apa itu ‘Fergie Time’? Yuk kepoin semuanya lewat beberapa poin berikut:
Baca juga: 10 Pemain Manchester United Legendaris yang Cetak Banyak Gol
Nungguin pertandingan tim favorit yang main dini hari pasti bikin gak sabar. Asiknya, kamu bisa mengisi waktu nunggu ini dengan nonton film-film seru di Netflix. Banyak juga film dokumenter tentang sepak bola yang bisa tonton di sana!
Yuk, kita selami lebih dalam keseruan pertandingan Manchester United vs Leicester City!
Ulasan Pertandingan Manchester United vs Leicester City
Manchester United sukses melangkah ke babak kelima Piala FA 2024/25 setelah mengalahkan Leicester City dengan skor 2-1 dalam pertandingan putaran keempat yang digelar di Old Trafford, Sabtu dini hari WIB, 8 Februari 2025.
Meski sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Bobby De Cordova-Reid, Setan Merah mampu bangkit. Joshua Zirkzee menjadi pahlawan dengan mencetak gol penyama kedudukan.
Rasa lega dirasakan Ruben Amorim kala Harry Maguire memastikan kemenangan MU lewat gol dramatis di menit 90+3. Sang kapten hadir sebagai orang yang tepat di waktu yang tepat untuk memastikan gol kemenangan.
Gol penentu yang dicetak Maguire di masa injury time sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial. Dalam tayangan ulang, bek tengah Manchester United itu terlihat berada dalam posisi offside sebelum menaklukkan gawang mantan klubnya.
Namun, keputusan wasit untuk mengesahkan gol tersebut tak bisa diganggu gugat karena pertandingan ini tidak menggunakan teknologi VAR. Berdasarkan regulasi Piala FA musim ini, VAR baru diterapkan mulai babak kelima hingga final.
Keputusan ini diambil oleh FA demi menjaga keseimbangan kompetisi, mengingat tidak semua klub—terutama dari divisi yang lebih rendah—memiliki infrastruktur yang mendukung penggunaan teknologi tersebut.
Musim lalu, VAR masih diterapkan pada babak ketiga dan keempat jika pertandingan digelar di stadion klub Liga Premier. Namun, dengan aturan baru ini, Manchester United diuntungkan karena gol Maguire tidak dapat ditinjau ulang meskipun menimbulkan kontroversi.
Dengan kemenangan ini, Manchester United menjadi tim pertama yang memastikan tempat di babak 16 besar Piala FA. Mereka kini menanti hasil undian lawan berikutnya yang akan dilakukan pada 10 Februari.
Sementara itu, sejumlah tim besar masih harus berjuang di putaran keempat. Chelsea akan menghadapi Brighton, Liverpool dijadwalkan melawan Plymouth, dan Manchester City akan bertanding melawan Leyton Orient.
MU kini semakin dekat dengan trofi Piala FA, namun mereka harus tetap fokus karena persaingan di babak selanjutnya akan semakin ketat.
Apa Itu Fergie Time
Pasca pertandingan ini berlangsung, banyak media yang membahas tentang Fergie Time. Banyak yang membahas jika Fergie Time kali ini memakan korban seorang yang pernah dilatih oleh Sir Alex Ferguson, yaitu Ruud Van Nistelrooy.
Fergie Time sendiri adalah sebuah istilah yang diambil dari nama sang manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. Istilah ini mengacu pada seringnya MU mencetak gol pada menit-menit akhir pertandingan.
Di masa kepemimpinannya, Sir Alex Ferguson memang dikenal sebagai pelatih tegas yang berdeterminasi tinggi. Perawakannya terlihat tenang, namun ia selalu punya senjata hebat untuk mengalahkan para lawannya.
Istilah ini lahir karena seringnya Sir Alex melihat arloji di tangannya, ketika pertandingan memasuki menit-menit akhir. Di fase inilah, akhirnya anak asuhnya mencetak gol dan merubah arah pertandingan menjadi sebuah kemenangan.
Banyak yang meragukan mitos ini, namun di sisi lain, banyak pula momen yang memperkuat bahwa mitos Fergie Time benar-benar sebuah kenyataan. Apesnya, kali ini mitos ini menimpa Van Nistelrooy, sosok yang dulu justru andil melahirkan mitos ini.
Nistelrooy pernah menjadi punggawa Setan Merah pada tahun 2001-2005 sebelum akhirnya hijrah ke Real Madrid. Kini, Nistelrooy sendiri yang menjadi korban istilah yang dulu pernah ia banggakan.
Kalah di menit akhir, membuat Nistelrooy geram. Ia gak percaya dengan istilah Fergie Time dan lebih setuju bahwa timnya dikalahkan oleh ‘Offiside Time’, mengacu pada gol Harry Maguire yang diyakini telah masuk dalam garis offside.
Di luar itu, walau Sir Alex telah lama gak melatih MU, mitos tentang dirinya masih dipercaya bahkan hingga kini.
Baca juga: Profil Mohamed Salah, Penyerang Terbaik Liverpool Saat Ini!
Tim-Tim yang Menjadi Korban Fergie Time
Istilah Fergie Time telah menjadi legenda bagi Manchester United. Istilah ini merujuk pada kebiasaan tim asuhan Sir Alex Ferguson yang kerap mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan, seolah mereka selalu dihinggapi Dewi Fortuna.
Salah satu momen Fergie Time paling ikonik terjadi di final Liga Champions 1999. Manchester United tertinggal 0-1 dari Bayern Munich hingga memasuki masa injury time.
Namun, dalam waktu kurang dari tiga menit, Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mencetak dua gol yang membalikkan keadaan. Comeback luar biasa ini memastikan MU meraih trofi Liga Champions kedua mereka dengan kemenangan 2-1.
Momen dramatis lainnya terjadi dalam Derby Manchester tahun 2009. Saat itu, MU unggul 3-2 sebelum Craig Bellamy mencetak gol penyeimbang bagi Manchester City di injury time.
Namun, di menit ke-96, Michael Owen mencetak gol kemenangan yang mengunci skor 4-3 untuk United, menciptakan salah satu momen paling dramatis dalam sejarah pertemuan kedua tim.
Ironisnya, konsep Fergie Time juga pernah berbalik melawan Manchester United. Pada musim 2011/12, Manchester City membutuhkan kemenangan di laga terakhir melawan Queens Park Rangers untuk memastikan gelar Premier League.
Hingga menit ke-90, City masih tertinggal 1-2, tetapi gol dari Edin Džeko dan Sergio Agüero di masa injury time membawa mereka meraih kemenangan 3-2, sekaligus mengamankan gelar juara liga dengan cara yang dramatis.
Tak hanya Manchester United atau City, tim lain juga pernah mengalami momen Fergie Time. Salah satu contohnya adalah Liverpool dalam Derby Merseyside 2018, ketika Divock Origi mencetak gol kemenangan di menit ke-96 untuk mengalahkan Everton.
Manchester United pun membuktikan bahwa semangat Fergie Time masih hidup meski Ferguson telah pensiun. Pada Liga Champions 2019, United tertinggal agregat 2-3 dari Paris Saint-Germain di babak 16 besar.
Namun, pada menit ke-94, Marcus Rashford mencetak gol penalti penentu yang memastikan kemenangan MU berdasarkan aturan gol tandang, sekaligus mengeliminasi PSG.
Fenomena Fergie Time terus menjadi perbincangan hingga kini. Apakah ini hanya sekadar kebetulan atau bagian dari mentalitas juara yang ditanamkan oleh Sir Alex Ferguson?
Yang pasti, bagi para pendukung Manchester United, ini adalah bagian dari sejarah klub yang akan selalu dikenang.
Baca juga: 10 Pemain Arsenal yang Melegenda dan Prestasi Mereka
Jangan sampai ketiduran pas lagi nunggu jam pertandingan tim favoritmu. Isi waktu dengan nonton film-film seru langsung di Netflix. Berlangganan sekarang lewat aplikasi MyTelkomsel.
