Awalnya Terpuruk, Timnas Brasil Resmi Lolos Piala Dunia 2026

Di masa lalu, Timnas Brasil adalah negara sepak bola terkuat di dunia. Punya tradisi panjang, keterlibatan budaya yang mendarah daging, dan kualitas pemain level dunia membuat Brasil selalu jadi langganan Piala Dunia. Tapi, sekarang semua berubah…

Dalam gelaran Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Brasil terseok-seok dan kesulitan untuk lolos, sebelum kedatangan Carlo Ancelotti…

1. Brasil Kesulitan Lolos Piala Dunia 2026

2. Kedatangan Carlo Ancelotti Sebagai Pelatih Baru

3. Skema Kelolosan Brasil ke Piala Dunia 2026

Baca juga: Prediksi Jepang vs Indonesia: Jika Menang, Indonesia Lolos Piala Dunia?

Piala Dunia 2026 akan berlangsung pada musim panas tahun depan di Amerika Serikat. Jangan sampai kelewatan berita perkembangannya dengan aktifkan Paket GigaMAX biar selalu update sama berita paling baru.

Yuk, kita kulik lebih dalam tentang Timnas Brasil di era sekarang!

Brasil Kesulitan Lolos Piala Dunia 2026

Brasil yang selama ini dikenal sebagai kiblat sepakbola dunia harus menghadapi kenyataan pahit di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Seleção kesulitan.

Dalam 10 laga awal kualifikasi, Brasil sempat merosot ke posisi ke-6 klasemen, kalah dari tim-tim seperti Kolombia, Uruguay, dan bahkan rival abadi mereka, Argentina. Kekalahan 0-1 di kandang dari Argentina (November 2024) menjadi momen klimaks dari krisis tersebut.

Kekalahan ini memicu gelombang kritik dari media, mantan pemain, dan bahkan fans yang selama ini dikenal sangat loyal. Masalah utama Brasil bukan hanya hasil buruk, tapi juga hilangnya identitas permainan. 

Pergantian pelatih setelah Tite dan percobaan dengan manajer sementara seperti Fernando Diniz tidak mampu membawa kestabilan. Skema permainan terlihat gamang, antara mencoba pola klasik samba dengan improvisasi individu atau gaya pressing yang diadopsi dari klub-klub Eropa. 

Tak ada yang berhasil sepenuhnya. Pemain-pemain bintang seperti Vinícius Jr, Rodrygo, dan Richarlison tampil di bawah ekspektasi karena absennya sistem yang jelas.

Menurut data dari Reuters, Brasil hanya mencatat 4 kemenangan dari 10 pertandingan pertama, sebuah catatan terburuk sejak format liga penuh kualifikasi CONMEBOL diberlakukan. Bahkan, jurnalis setempat menyebut momen ini sebagai "fase terlemah Brasil dalam dua dekade terakhir".

Kedatangan Carlo Ancelotti Sebagai Pelatih Baru

Dalam kondisi tersebut, langkah drastis diambil oleh CBF (Konfederasi Sepak Bola Brasil). Pada Mei 2025, mereka mengumumkan Carlo Ancelotti sebagai pelatih tim nasional Brasil. 

Keputusan ini tentu memicu perhatian besar karena untuk pertama kalinya sejak 1965, Brasil menunjuk pelatih asing untuk menangani tim nasional senior mereka. Ancelotti datang dengan reputasi tak terbantahkan.

Ia adalah satu-satunya pelatih yang menjuarai Liga Champions lima kali dan telah menangani klub-klub elite Eropa seperti AC Milan, Chelsea, Real Madrid, Bayern Munich, dan PSG. 

Banyak yang mempertanyakan apakah gaya manajemen klub bisa diterapkan ke level tim nasional, namun pihak CBF menaruh kepercayaan besar pada kemampuan pria Italia ini untuk merestorasi kehormatan Brasil.

Dalam wawancara bersama Cadena SER, direktur CBF mengonfirmasi bahwa Real Madrid sudah menyetujui transisi kepelatihan ini, dan bahwa Ancelotti sudah diberi wewenang penuh membentuk tim dari nol.

Ancelotti membawa pendekatan berbeda. Ia tak hanya bicara soal taktik, tapi juga mentalitas, komunikasi, dan kepercayaan diri pemain. Dalam berbagai sesi latihan perdana di bulan Juni 2025, terlihat perubahan dalam tempo permainan. 

Ia meminta anak-anak asuhnya bermain dengan struktur yang lebih disiplin, fokus pada transisi cepat, dan memaksimalkan kekuatan sayap. Bukan hanya itu, ia juga berani mengambil keputusan sulit. 

Beberapa pemain senior disisihkan demi memberi ruang bagi talenta baru seperti Endrick dan Andrey Santos. Kembalinya Casemiro sebagai figur sentral di lini tengah juga menjadi kunci dalam proses stabilisasi tim. 

Bahkan tanpa kehadiran Neymar yang masih berkutat dengan cedera, Brasil mampu tampil lebih solid sebagai satu unit tim ketimbang sebelumnya. Mantan pemain seperti Dunga, Cafu, dan Rivaldo menyambut positif langkah ini. 

Dalam wawancaranya dengan media lokal, mereka menyebut Ancelotti sebagai "dokter sepakbola" yang bisa membaca masalah tim dengan tenang dan memberi obat yang tepat.

Baca juga: 10 Istilah Sepak Bola Wajib Tahu

Skema Kelolosan Brasil ke Piala Dunia 2026

Kehadiran Ancelotti langsung menunjukkan dampak positif dalam dua laga krusial kualifikasi: imbang melawan Ekuador dan menang atas Paraguay. Meski bukan skor besar, tapi permainan Brasil terlihat jauh lebih tenang dan efisien. 

Gol semata wayang dari Vinícius Jr membawa Brasil ke posisi empat besar klasemen, dan memastikan kelolosan otomatis mereka ke Piala Dunia 2026. Format baru CONMEBOL yang mengizinkan enam tim lolos langsung (dari 10 peserta) membuat peluang Brasil lebih besar, tapi tetap tak mudah. 

Persaingan semakin sengit karena tim-tim seperti Uruguay dan Kolombia mengalami kebangkitan, sementara tim-tim seperti Venezuela dan Chile tak bisa dipandang remeh. Namun, dengan 25 poin dari 16 pertandingan, Brasil akhirnya mengunci posisi di zona aman.

Yang menarik, Ancelotti menyatakan bahwa ini baru awal dari proyek panjang. Target utamanya bukan sekadar lolos, tapi membentuk tim juara yang bisa bersaing dengan kekuatan besar seperti Prancis, Argentina, dan Inggris di Piala Dunia 2026.

Baca juga: Yuk Kenali 10 Jenis Pelanggaran dalam Sepak Bola

Piala Dunia 2026 bakal digelar musim panas tahun depan di Amerika Serikat! Jangan sampe kamu jadi yang terakhir tahu kabar panas soal siapa yang lolos, siapa yang cedera, atau kejutan dari negara debutan. 

Aktifin Paket GigaMAX sekarang juga, biar kamu bisa scroll, stream, dan stay updated sama semua perkembangan terbaru di dunia sepak bola!