
Dalam rangkaian ibadah haji, ada banyak hal yang perlu diperhatikan agar setiap tahapannya berjalan sempurna. Salah satu prinsip yang sering disebut namun kerap kurang dipahami adalah tertib haji.
Meski terdengar sederhana, prinsip ini memiliki peran penting dalam menentukan sah atau tidaknya ibadah haji seseorang. Tertib haji adalah salah satu prinsip penting yang harus dipenuhi agar ibadah haji seseorang dianggap sah.
Jadi, nggak cuma niat dan fisik yang kuat, tapi juga harus tertib alias sesuai urutan dan aturan yang sudah ditetapkan. Tanpa tertib, bisa-bisa ibadah haji yang kita jalani nggak sempurna, lho.
Di artikel ini, Telkomsel bakal bahas apa itu tertib haji, kapan dan di mana aja pelaksanaannya, sampai gimana cara menjalankannya dengan benar. Yuk, simak penjelasannya biar makin paham dan siap secara ilmu sebelum menunaikan haji!
Jika tahun ini Anda berencana menunaikan ibadah haji, jangan lewatkan untuk mengaktifkan RoaMAX Haji dari Telkomsel. Dengan paket ini, Anda tetap bisa terhubung dengan orang tersayang di rumah meski berada di Tanah Suci.
Baca Juga: Puncak Prosesi Ibadah Haji: Wukuf di Padang Arafah
Apa itu Tertib Haji?
Tertib haji merujuk pada pelaksanaan rangkaian manasik haji dengan mengikuti urutan yang sudah ditentukan. Setiap ibadah haji terdiri dari beberapa rukun dan kewajiban yang wajib dilakukan oleh setiap jamaah.
Agar ibadah haji dapat diterima dan sah, semua tahapan tersebut harus dilaksanakan dengan tertib, sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Kepatuhan terhadap ketertiban ini bukan hanya untuk menjaga keabsahan haji, tetapi juga sebagai bentuk keseriusan dan ketundukan jamaah terhadap petunjuk yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan melaksanakan semua tahapan haji secara tertib, jamaah menunjukkan rasa hormat dan keteguhan iman dalam menjalankan salah satu rukun Islam yang sangat mulia ini.
Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Tertib Haji
Saat menjalani proses ibadah haji, tentunya wajib menjaga tertib haji dimulai dari niat ihram hingga pelaksanaan tahallul akhir. Berikut adalah urutan waktu pelaksanaan yang perlu ditaati dalam menjaga tertib haji:
Waktu
-
Ihram: Dilakukan di miqat, yaitu titik-titik batas yang telah ditetapkan sebagai awal dimulainya niat dan pelaksanaan ibadah haji.
-
Wukuf di Arafah: Merupakan puncak ibadah haji yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dengan berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan berzikir.
-
Mabit di Muzdalifah: jamaah bermalam di Muzdalifah setelah wukuf, tepatnya pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, sebagai bagian dari rangkaian ibadah.
-
Melontar Jumrah Aqabah: Dilakukan pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah, yaitu melempar batu ke tiang jumrah sebagai simbol penolakan terhadap godaan setan.
-
Tawaf Ifadah: Dikerjakan setelah melontar jumrah aqabah di hari yang sama, yaitu 10 Dzulhijjah, dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
-
Sa’i: Ibadah ini dilakukan dengan berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah, dan biasanya dilakukan setelah tawaf ifadah.
-
Mabit di Mina: jamaah menginap di Mina pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
-
Melontar Jumrah: Dilakukan kembali pada hari-hari tasyrik dengan melempar batu ke tiga jumrah (Ula, Wusta, dan Aqabah), sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
Lokasi
-
Miqat: Merupakan lokasi yang telah ditentukan sebagai titik awal untuk memulai niat ihram sebelum memasuki wilayah Tanah Haram.
-
Arafah: Tempat utama pelaksanaan wukuf, yang menjadi puncak ibadah haji dan dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
-
Muzdalifah: Area di mana jamaah berhenti dan bermalam setelah menyelesaikan wukuf di Arafah, sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
-
Mina: Lokasi pelaksanaan ibadah melontar jumrah serta tempat bermalam selama hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
-
Masjidil Haram: Tempat suci di Mekah yang menjadi lokasi pelaksanaan tawaf ifadah dan sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah.
Baca Juga: Memahami Wajib Haji: Kewajiban dalam Melengkapi Ibadah Haji
Cara Melaksanakan Tertib Haji
Dikutip dari situs Badan Pelaksanaan Keuangan Haji (BPKH), berikut adalah tata cara melaksanakan tertib haji:
Ihram
Ihram merupakan tahap awal dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah. Pada tahap ini, jamaah menyatakan niat secara resmi untuk memulai ibadah, dengan mengenakan pakaian ihram dan melafalkan niat di titik miqat yang telah ditentukan.
Wukuf di Arafah


Source: www.hmetro.com.my
Wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji sekaligus menjadi pembeda dengan rangkaian ibadah umrah. Jamaah wajib berada di Padang Arafah mulai dari waktu tergelincirnya matahari hingga matahari terbenam pada tanggal 9 Dzulhijjah untuk berdoa dan berzikir.
Mabit di Muzdalifah dan Mina
Usai menjalani wukuf di Padang Arafah, jamaah haji melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk bermalam.
Di tempat ini, mereka akan melaksanakan salat Maghrib dan Isya secara jamak takdim, serta bermabit atau bermalam sejenak. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan menuju Mina untuk melakukan prosesi lempar jumrah.
Melontar Jumrah Aqabah


Source: www.hmetro.com.my
Melempar jumrah di Aqabah adalah bagian dari rangkaian ritual ibadah haji. Dalam prosesi ini, jamaah haji melempar batu ke tiga tembok setan yang besar, sebagai simbol mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS.
Beliau melempar setan yang mencoba menggoda dan menghalangi niatnya dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Tawaf Ifadah


Source: mustansarjavaid.medium.com
Tawaf Ifadah dilaksanakan setelah prosesi melempar jumrah di Aqabah. Jamaah haji melakukan tawaf dengan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf Ifadah merupakan salah satu rukun haji yang wajib dikerjakan oleh jamaah setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Mina.
Melaksanakan Sa’i
Setelah menyelesaikan Tawaf Ifadah, jamaah haji kemudian melaksanakan sa'i antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Nabi Ismail AS.
Melempar 3 Jumrah
Setelah melaksanakan sa'i, jamaah haji kembali ke Mina untuk melempar tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, jumrah Wustha, dan jumrah Ula. Proses ini dilakukan pada hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Memotong Rambut
Setelah melempar jumrah, jamaah haji memotong rambut sebagai simbol selesainya ibadah haji. Bagi jamaah yang melaksanakan haji qiran atau tamattu’, pemotongan rambut ini menjadi bagian dari tahallul awal.
Melakukan Tawaf Wada atau Tawaf Perpisahan
Tawaf Wada dilakukan sebelum jamaah haji meninggalkan Makkah, sebagai bentuk perpisahan dengan Ka’bah. Tawaf ini menandakan penutupan ibadah haji sebelum kembali ke tanah air.
Melakukan Tahallul Akhir
Tahallul akhir adalah tahap terakhir dalam ibadah haji. Di sini, jamaah melepas pakaian ihram dan kembali ke kehidupan sehari-hari. Tahallul akhir menandakan berakhirnya ibadah haji dan kembalinya jamaah ke kehidupan yang baru, penuh kesucian.
Baca Juga: Tertib Haji: Pentingnya Tertib dalam Melaksanakan Rukun Haji
Itu dia serba-serbi tertib haji untuk Anda simak. Jangan lupa, jika ada rencana naik haji, pastikan sudah pakai paket RoaMAX Haji dari Telkomsel agar saat berkomunikasi dengan keluarga di rumah tetap aman dan lancar!