Cara Membangun Brand Equity untuk Perkembangan Bisnis
Blog
11 Jul 2025
Diperbarui pada 11 Jul 2025

Apakah Anda pernah melihat antrean panjang setiap kali Apple merilis iPhone baru? Lebih dari itu, tidak sedikit dari mereka yang bahkan rela menginap semalaman demi mendapatkan antrean terdepan. Padahal secara spesifikasi maupun harga, sebenarnya ada banyak brand lain yang lebih baik. Brand equity adalah kekuatan semacam itu. 

 

Bagi para pemilik bisnis, ini adalah tujuan jangka panjang yang akan selalu dikejar. Namun, bagaimana cara membangunnya? Sebelum berbicara lebih jauh, ada baiknya mulai dari pertanyaan yang paling basic. Apa itu brand equity

 

Pengertian Brand Equity 

Secara sederhana, brand equity adalah nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah merek karena adanya persepsi positif, pengalaman konsumen, dan ikatan emosional yang tercipta antara konsumen dan merek tersebut. Lebih dari sekadar logo atau nama perusahaan, brand equity merepresentasikan aset tidak berwujud yang mampu menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi bisnis. 

 

Bayangkan brand equity seperti reputasi seseorang di lingkungan sosial. Ketika seseorang memiliki reputasi baik, orang lain cenderung mempercayainya dan ingin bekerja sama dengannya. Begitu juga dengan merek. Semakin kuat sebuah merek, semakin mudah juga konsumen untuk percaya. 

 

Brand equity akan selalu menjadi keunggulan kompetitif yang membuat suatu perusahaan lebih unggul dibanding kompetitornya. Namun, pemahaman ini perlu diperluas agar lebih sesuai dengan kondisi pasar saat ini, terutama di Indonesia yang semakin digital dan kompetitif. 

 

Elemen Brand Equity 

Membangun brand equity bukanlah proses yang terjadi dalam semalam. Ia tersusun dari beberapa elemen fundamental yang saling berkaitan dan memperkuat satu sama lain. Berikut beberapa elemen yang mendasari brand equity

 

1. Brand Awareness 

Brand awareness atau kesadaran merek adalah fondasi dari seluruh piramida brand equity, dan menunjukkan apakah konsumen mudah mengenali dan mengingat brand Anda. Tanpa adanya kesadaran ini, konsumen tidak akan memiliki dasar untuk membentuk persepsi atau loyalitas. 

 

Di era digital seperti saat ini, membangun brand awareness memerlukan pendekatan yang multi-channel. Mulai dari optimasi SEO website, konsistensi konten di media sosial, hingga kolaborasi dengan influencer lokal, yang terpenting adalah memastikan brand Anda hadir di momen-momen yang tepat dalam customer journey. 

 

KFC adalah contoh brand equity yang kuat di industri makanan cepat saji. Lihat saja bagaimana KFC Indonesia menggunakan strategi lokal seperti menu khas Indonesia untuk memperkuat pengenalan mereknya. 

 

2. Brand Association 

Elemen berikutnya adalah brand association, yaitu berbagai hal yang terlintas di benak pelanggan tentang merek Anda. Brand association ini bisa berupa nilai, emosi, pengalaman, atau bahkan personality tertentu. 

 

Brand association yang kuat membutuhkan konsistensi dalam setiap touchpoint dengan konsumen. Dari packaging produk, tone komunikasi, hingga pengalaman customer service, semuanya harus mencerminkan personality brand yang sama. 

 

Teh Botol Sosro, misalnya, telah lama dikaitkan dengan kesegaran dan keaslian budaya Indonesia. Hal ini terbentuk karena komunikasi merek yang konsisten selama bertahun-tahun. 

 

3. Perceived Quality 

Perceived quality berbeda dengan kualitas aktual produk. Ini adalah persepsi konsumen tentang keunggulan dan superioritas produk Anda dibandingkan alternatif lain di pasar. 

 

Dalam membangun perceived quality, testimoni pelanggan dan social proof menjadi sangat penting. Review positif di platform digital, endorsement dari tokoh yang terpercaya, dan case study yang menunjukkan keberhasilan produk Anda dapat meningkatkan perceived quality. 

 

4. Brand Loyalty 

Puncak kesuksesan brand equity terlihat dari loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Ini adalah komitmen konsumen untuk tetap memilih merek Anda meskipun ada alternatif lain yang mungkin lebih murah atau lebih mudah diakses. 

 

Loyalitas tumbuh ketika pelanggan tidak hanya senang, tetapi juga merasa dekat dengan merek Anda. Pelanggan sejati tidak hanya kembali lagi. Mereka juga menjadi juru bicara yang akan terus merekomendasikan merek Anda. 

 

5. Proprietary Brand Assets 

Elemen terakhir ini mencakup aset-aset unik yang dimiliki merek Anda, seperti logo, slogan, paten, channel distribusi eksklusif, atau inovasi yang sulit ditiru kompetitor. 

 

Di era digital seperti sekarang ini, proprietary assets juga bisa berupa database konsumen, algoritma rekomendasi, atau teknologi yang memberikan keunggulan kompetitif. 

 

Manfaat Membangun Brand Equity 

Membangun brand equity bukan sekadar untuk tujuan branding semata. Berikut beberapa manfaat nyata dari memiliki brand equity yang kuat: 

 

1. Daya Saing yang Tinggi 

Semakin kuat merek Anda, semakin sulit kompetitor mengambil alih pasar Anda. Ketika konsumen sudah memiliki keterikatan secara emosional dengan merek Anda, mereka tidak akan mudah berpindah meski ada tawaran yang lebih menarik dari kompetitor. 

 

Contoh nyatanya adalah bagaimana brand seperti Indomie tetap mendominasi pasar mie instan Indonesia meskipun muncul kompetitor dengan harga lebih murah dan varian rasa yang lebih beragam. 

 

2. Kemampuan Menentukan Harga Premium 

Harga premium yang diterima pasar menandakan brand equity yang mapan. Bagi pelanggan, nilai merek Anda melampaui spesifikasi produk fisik semata. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa didapat dari produk biasa. 

 

Misalnya seperti brand seperti Samsung Galaxy atau iPhone. Mereka bisa mengenakan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan smartphone dengan spesifikasi serupa karena brand equity yang mereka miliki. 

 

3. Efisiensi Marketing 

Brand dengan equity yang kuat memerlukan biaya marketing yang relatif lebih rendah untuk menghasilkan tingkat konversi yang sama. Word-of-mouth marketing dan organic reach menjadi lebih efektif ketika brand Anda sudah memiliki reputasi yang positif. 

 

4. Nilai Jangka Panjang Pelanggan Lebih Tinggi 

Pelanggan setia memberi nilai jangka panjang yang lebih besar untuk bisnis Anda. Mereka tidak hanya membeli berulang, tetapi juga cenderung melakukan cross-selling dan up-selling, serta memiliki probability churn yang lebih rendah. 

 

5. Memudahkan Ekspansi Bisnis 

Mengembangkan bisnis akan jauh lebih mudah ketika merek Anda sudah memiliki reputasi yang baik. Konsumen yang sudah percaya dengan merek Anda akan lebih mudah menerima produk baru yang Anda luncurkan. 

 

Contohnya adalah bagaimana brand Virgin berhasil ekspansi dari musik ke maskapai penerbangan, lalu ke telekomunikasi, karena brand equity yang kuat di bidang inovasi dan customer experience

 

6. Ketahanan Terhadap Krisis 

Brand dengan equity yang kuat memiliki ketahanan yang lebih baik ketika menghadapi krisis atau isu negatif. Konsumen akan lebih toleran dan memberikan "benefit of the doubt" kepada merek yang sudah dipercaya sejak lama. 

 

Cara Membangun dan Meningkatkan Brand Equity 

Membangun brand equity memerlukan strategi yang tepat dan eksekusi yang konsisten. Berikut langkah-langkah praktis yang bisa Anda implementasikan: 

 

1. Definisikan Brand Identity yang Autentik 

Untuk membangun dan meningkatkan brand equity, mulailah dengan mendefinisikan siapa Anda sebagai brand. Ini mencakup brand purpose, values, personality, dan voice. Brand identity harus autentik dan mencerminkan DNA perusahaan, bukan sekadar strategi marketing semata. 

 

Lakukan brand audit untuk memahami posisi brand Anda di pasar. Identifikasi strength, weakness, opportunities, dan threats. Gunakan insight ini untuk mengembangkan brand positioning yang menjadi pembeda antara brand Anda dengan kompetitor. 

 

2. Ciptakan Brand Experience yang Konsisten 

Konsistensi adalah kunci dalam membangun brand equity. Setiap touchpoint dengan konsumen, mulai dari website, media sosial, packaging, customer service, hingga after-sales support harus mencerminkan brand identity yang sama. 

 

Kembangkan brand guidelines dan pastikan semua tim memahami dan mengimplementasikannya. Inconsistency dalam brand experience dapat merusak brand equity yang sudah dibangun. 

 

3. Fokus pada Customer Value 

Untuk membangun merek yang tahan lama, fokuslah pada nilai untuk pelanggan. Pahami tantangan mereka dan kembangkan solusi yang benar-benar berarti. 

 

Investasikan dalam riset konsumen secara berkala untuk memahami evolusi kebutuhan dan preferensi mereka. Gunakan pengetahuan ini untuk menyajikan solusi yang lebih sesuai dengan ekspektasi pasar. 

 

4. Bangun Emotional Connection 

Rational benefits saja tidak cukup untuk membangun brand loyalty. Anda perlu menciptakan emotional connection dengan konsumen melalui storytelling yang menyentuh dan autentik. 

 

Gunakan content marketing untuk berbagi value dan cerita yang beresonansi dengan target audiens. Dalam hal ini, media sosial bisa menjadi platform yang efektif untuk membangun hubungan yang lebih personal dengan konsumen. 

 

5. Manfaatkan Ekonsistem Digital 

Di era digital, brand equity tidak hanya dibangun melalui media tradisional, tetapi juga melalui ekosistem digital yang kompleks. Optimasi SEO untuk meningkatkan visibilitas organik, aktif di media sosial yang relevan dengan target audiens, dan manfaatkan influencer marketing untuk amplifikasi. 

 

Kembangkan strategi konten yang memberikan value kepada audiens sambil memperkuat brand positioning. Konten yang berkualitas tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga membangun thought leadership. 

 

6. Evaluasi dan Ukur Secara Berkala 

Brand equity perlu dimonitor secara berkala untuk memastikan strategi yang dijalankan efektif. Gunakan metriks seperti brand awareness, brand preference, Net Promoter Score (NPS), dan share of voice untuk mengukur performa. Evaluasi secara berkala memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan strategi secara proaktif. 

 

7. Investasi dalam Inovasi 

Merek kuat selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan R&D yang baik, merek Anda akan selalu lebih baik dari pesaing. Sebagai catatan, inovasi di sini tidak hanya dalam hal produk, tetapi juga dalam hal customer experience, business model, dan cara berkomunikasi dengan konsumen. 

 

Saatnya Naik Level: Bangun Brand Equity yang Kuat dan Terukur 

Dengan pendekatan yang terencana, konsisten, dan relevan dengan kebutuhan konsumen, Anda bisa menciptakan merek yang tidak hanya dikenali, tetapi juga dicintai. Mulailah dengan melakukan audit merek, pahami kekuatan serta area yang perlu ditingkatkan, dan pastikan setiap langkah yang Anda ambil mengarah pada satu tujuan, yakni membangun brand yang memiliki makna, kepercayaan, dan loyalitas. 

 

Namun, membangun brand equity tidak bisa hanya mengandalkan strategi konten atau kualitas produk semata. Anda butuh dukungan teknologi dan data yang akurat untuk menjangkau audiens yang tepat. Di sinilah DigiAds dari Telkomsel Enterprise hadir sebagai solusi. 

 

DigiAds memberikan keunggulan dalam pengolahan data, penargetan audiens yang presisi, format iklan yang variatif, dan akses dashboard real-time yang transparan. Dengan layanan ini, Anda dapat memperkuat visibilitas merek sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan secara lebih efektif. 

 

Siap membawa merek Anda melangkah lebih jauh? Mulailah dari hari ini, karena brand yang hebat tidak dibangun dalam semalam, tapi dimulai dengan satu keputusan strategis yang tepat. 

 

Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut. 

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.