Optimalisasi Proses Bisnis: Perbedaan MRP dan ERP yang Harus Dipahami
Blog
18 Apr 2024

Bagi produsen yang bergantung pada manajemen material, memilih software yang tepat sangat penting guna merampingkan operasional dan meningkatkan profit. Namun, pemilihan solusinya terkadang membingungkan. Terutama ketika dua opsi yang ada tampak serupa: Material Requirements Planning (MRP) dan Enterprise Resource Planning (ERP).

 

Banyak bisnis keliru menganggap MRP dan ERP sebagai solusi yang sama. Meskipun keduanya berada di bawah payung optimasi proses bisnis, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam lingkup dan fungsionalitasnya. Memilih sistem yang salah dapat menyebabkan pemborosan sumber daya dan menutup peluang pertumbuhan bisnis yang optimal. 

 

Kesadaran perusahaan produksi dan manufaktur sendiri untuk berpindah ke solusi optimasi yang lebih terintegrasi, seperti MRP dan ERP, sudah dimulai sejak akhir 1990-an. Langkah ini bukan hanya tentang memperbarui sistem pengelolaan data mereka, tetapi juga tentang menyatukan berbagai aspek operasional bisnis dalam satu platform yang mudah diakses. Transisi ini menjadi momen kunci, menandai pergeseran dari pendekatan yang terfragmentasi menjadi pengelolaan bisnis yang lebih terkoordinir dan efisien.

 

Untuk itu, artikel ini akan menjelaskan perbedaan antara MRP dan ERP secara lebih detail. Dengan memahami apa yang ditawarkan oleh setiap sistem, Anda akan dipermudah dalam memilih solusi yang tepat.

 

Apa Itu MRP?

MRP (Material Requirements Planning) adalah tool yang sangat berharga dalam lingkungan manufaktur, memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan lebih lancar, efisien, dan responsif terhadap permintaan pasar. Dengan fokus pada optimasi persediaan dan peningkatan efisiensi produksi, MRP menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan operasional khusus dalam industri manufaktur.

 

Sistem manajemen ini memastikan bahan baku dan komponen agar tersedia untuk produksi tepat waktu, sambil meminimalkan tingkat penumpukan produk dan material di gudang.

 

Konsep utama MRP berpusat pada pengelolaan inventaris, perencanaan produksi, dan penjadwalan. Sistem ini mengambil data dari pesanan penjualan, prediksi permintaan, dan struktur produk untuk menghasilkan rencana pembelian bahan baku dan jadwal produksi.

 

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi produksi.

 

Fitur Kunci Sistem MRP

Beberapa fitur utama dari sistem MRP meliputi:

 

  • Pengelolaan Inventaris: Memantau stok bahan baku dan komponen untuk memastikan ketersediaan tanpa kelebihan.

  • Perencanaan Produksi: Menyusun rencana produksi berdasarkan pesanan dan proyeksi penjualan.

  • Penjadwalan: Mengatur urutan produksi untuk memaksimalkan efisiensi dan memenuhi tenggat waktu pengiriman.

 

Manfaat Implementasi MRP

Pengimplementasian sistem MRP menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan, termasuk:

 

  • Peningkatan manajemen inventaris: Dengan memonitor tingkat persediaan secara real-time, perusahaan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok.

  • Efisiensi produksi yang lebih tinggi: Sistem MRP memastikan bahan baku dan komponen tersedia tepat waktu, mengurangi waktu tunggu dan mempercepat proses produksi.

  • Pengurangan limbah: Dengan perencanaan yang lebih akurat, perusahaan dapat mengurangi pemborosan bahan baku dan meningkatkan keberlanjutan operasional mereka.

  • Peningkatan kepuasan pelanggan: Kemampuan untuk memenuhi pesanan tepat waktu dan dengan kualitas yang diharapkan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan.

 

erp mendukung penambahan modul operasional perusahaan termasuk urusan pergudangan

 

Memahami ERP (Enterprise Resource Planning)

Setelah mengulik MRP, berikutnya, apa itu ERP? Berbeda dengan MRP yang lebih terfokus pada perencanaan dan pengelolaan material, ERP adalah solusi komprehensif yang mengintegrasikan semua proses bisnis perusahaan ke dalam satu platform yang terpadu.

 

Tujuan utama dari sistem ERP adalah untuk menyediakan satu sistem yang memungkinkan semua departemen dalam perusahaan berbagi data dan informasi dengan efisien.

 

Dengan mengeliminasi silo data dan memperlancar aliran informasi, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat, memperbaiki kolaborasi antar departemen, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

 

Fungsi Inti ERP

Sistem ERP mencakup berbagai fungsi inti, meliputi:

 

  • Perencanaan Produksi dan Pengelolaan Inventaris: Mirip dengan MRP, tetapi lebih terintegrasi dengan proses bisnis lainnya.

  • Akuntansi dan Keuangan: Mengelola cash flow, pembukuan, dan laporan keuangan.

  • Manajemen Sumber Daya Manusia (HR): Mengotomatisasi proses rekrutmen, penggajian, dan manajemen kinerja.

  • Pengadaan: Mengoptimalkan proses pembelian dan manajemen pemasok.

  • Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM): Meningkatkan interaksi dengan pelanggan dan memperkuat hubungan dengan mereka.

 

Manfaat Implementasi ERP

Implementasi sistem ERP menawarkan berbagai manfaat, antara lain:

 

  • Peningkatan visibilitas data: Akses informasi real-time di seluruh organisasi memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih kaya dan strategis.

  • Efisiensi operasional yang lebih baik: Integrasi dan otomatisasi proses mengurangi redundansi tugas dan mempercepat operasi bisnis.

  • Peningkatan kemampuan pengambilan keputusan: Analitik terintegrasi dan laporan real-time menyediakan insights yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.

  • Skalabilitas: Sistem ERP mendukung pertumbuhan bisnis dengan mudah menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan proses.

 

Perbedaan Mendasar Sistem MRP dan ERP

Meskipun MRP (Material Requirements Planning) dan ERP (Enterprise Resource Planning) keduanya dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, terdapat perbedaan signifikan dalam cakupan dan fungsionalitas mereka:

 

Cakupan dan Fokus

MRP utamanya berfokus pada optimasi produksi dan pengelolaan persediaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa bahan baku dan komponen tersedia untuk produksi sesuai jadwal, sambil meminimalkan biaya persediaan.

 

ERP, di sisi lain, memiliki cakupan yang lebih luas. Selain fungsi produksi dan persediaan, ERP mengintegrasikan berbagai proses bisnis lainnya seperti akuntansi, HR, pengadaan, dan CRM dalam satu sistem. 

 

Integrasi dan Modularitas

MRP dapat berfungsi sebagai komponen dalam sistem ERP yang lebih besar, menangani aspek-aspek tertentu dari perencanaan produksi dan manajemen inventaris. Dalam banyak kasus, MRP adalah langkah awal untuk perusahaan yang kemudian ingin meng-upgrade ke sistem ERP yang lebih terintegrasi.

 

ERP menawarkan modularitas yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sistem sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Ini berarti bahwa perusahaan dapat memilih untuk mengimplementasikan hanya modul tertentu yang relevan, dengan opsi untuk menambah lebih banyak modul seiring berkembangnya bisnis.

 

Skala Implementasi dan Target Pengguna

MRP sering kali lebih cocok untuk perusahaan manufaktur berskala kecil hingga menengah, yang fokus utamanya adalah pada efisiensi produksi.

 

ERP dirancang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang lebih besar dan lebih kompleks, yang membutuhkan integrasi lintas departemen dan fungsionalitas yang lebih luas. Ini tidak hanya mencakup perusahaan manufaktur tetapi juga bisnis di sektor lain seperti jasa, kesehatan, dan pendidikan.

 

Investasi dan ROI

Biaya implementasi MRP cenderung lebih rendah dibandingkan dengan ERP karena cakupan dan kompleksitasnya yang lebih terbatas. Ini membuat MRP menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan dengan anggaran yang lebih ketat atau bagi mereka yang membutuhkan solusi yang lebih spesifik.

 

ERP memerlukan investasi yang lebih signifikan, baik dalam hal waktu maupun sumber daya keuangan. Namun, potensi ROI (Return on Investment) dari sistem ERP dapat sangat besar, mengingat dampaknya terhadap efisiensi operasional keseluruhan.

 

pemilihan solusi mrp dan erp dipengaruhi oleh spesifikasi bisnis dan industri

 

Skenario Pemilihan Solusi MRP atau ERP

Memilih antara MRP dan ERP sering kali bergantung pada spesifikasi bisnis, industri, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Berikut adalah beberapa skenario berbeda di berbagai industri, yang bisa Anda gunakan sebagai patokan untuk menentukan sistem mana yang lebih sesuai.

 

Skenario 1: Perusahaan Manufaktur Skala Kecil

Situasi: Sebuah perusahaan manufaktur skala kecil yang fokus pada produksi produk tertentu dengan proses yang relatif sederhana.

 

Pilihan Terbaik: MRP

Alasan:

  • MRP menawarkan fungsionalitas yang cukup untuk mengelola inventaris, perencanaan produksi, dan penjadwalan tanpa kompleksitas tambahan yang tidak perlu.

  • Biaya implementasi yang lebih rendah cocok dengan anggaran terbatas.

  • Fokus pada efisiensi produksi tanpa perlu integrasi sistem departemen lain seperti HR atau keuangan.

 

Skenario 2: Perusahaan Ritel dengan Banyak Cabang

Situasi: Sebuah perusahaan ritel yang memiliki beberapa cabang dan membutuhkan pengelolaan inventaris terpusat serta analisis penjualan real-time.

 

Pilihan Terbaik: ERP

Alasan:

  • ERP menyediakan integrasi data lintas lokasi, memudahkan pengelolaan inventaris dan pemahaman tren penjualan secara keseluruhan.

  • Fungsionalitas CRM dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan interaksi pelanggan dan strategi pemasaran.

  • Modul keuangan dan HR mendukung operasi back-office di semua lokasi.

 

Skenario 3: Startup Teknologi dengan Pertumbuhan Cepat

Situasi: Sebuah startup teknologi yang mengalami pertumbuhan cepat dan perlu skalabilitas dalam operasionalnya.

 

Pilihan Terbaik: ERP

Alasan:

  • ERP menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan startup yang dinamis.

  • Integrasi fitur seperti project management, sumber daya manusia, dan keuangan dapat mendukung ekspansi bisnis.

  • Analitik dan laporan real-time membantu dalam pengambilan keputusan strategis yang cepat.

 

Skenario 4: Pabrik Komponen Otomotif

Situasi: Sebuah pabrik yang memproduksi komponen otomotif dengan kebutuhan untuk pengelolaan inventaris dan efisiensi produksi.

 

Pilihan Terbaik: MRP

Alasan:

  • MRP sudah mumpuni dalam mengelola kebutuhan material dan komponen dengan jadwal produksi yang padat.

  • Fokus pada aspek produksi tanpa kebutuhan untuk modul tambahan yang lebih kompleks.

 

Skenario 5: Perusahaan Multinasional 

Situasi: Sebuah perusahaan besar yang beroperasi di berbagai industri dan memiliki operasi global.

 

Pilihan Terbaik: ERP

Alasan:

  • ERP mendukung kompleksitas dan kebutuhan integrasi dari operasional global yang beragam.

  • Kemampuan untuk menyesuaikan dan menambahkan modul sesuai kebutuhan spesifik dari berbagai divisi atau wilayah.

  • Tersedianya fasilitas report dan analitik sangat mendukung dalam pengambilan keputusan strategis dan operasional di tingkat global.

 

Skenario 6: Bisnis Transportasi Logistik Skala Menengah

Situasi: Sebuah perusahaan transportasi yang mengelola armada kendaraan untuk pengiriman barang di cakupan regional.

 

Pilihan Terbaik: ERP

Alasan:

  • ERP menyediakan kemampuan untuk mengintegrasikan operasional logistik, pengelolaan armada, dan pemeliharaan kendaraan dalam satu platform.

  • Tersedia modul CRM dan manajemen HR guna mendukung pengelolaan interaksi pelanggan dan manajemen pengemudi.

  • Analisis data dan pelaporan real-time memungkinkan pemantauan kinerja armada dan optimasi rute pengiriman.

Kesimpulan

Dalam memilih sistem MRP atau ERP, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci yang berkaitan dengan operasi, tujuan strategis, dan sumber daya yang tersedia. Pemilihan sistem yang tepat dapat membantu bisnis tidak hanya dalam hal meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga dalam mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.

 

Dengan mempertimbangkan kelebihan dan keterbatasan masing-masing sistem, perusahaan dapat membuat pilihan yang mendukung pertumbuhan dan efisiensi mereka. Misalnya, dalam bisnis transportasi logistik, sistem ERP lebih cocok dipilih karena dapat diintegrasikan dengan fleet management. Integrasi ini menciptakan ekosistem kerja yang lebih cerdas dan responsif, yang mampu beradaptasi dengan dinamika pasar yang cepat berkembang.

 

Apabila bisnis Anda bergerak di bidang transportasi, Telkomsel Enterprise menghadirkan FleetSight, solusi manajemen armada end-to-end yang memberikan visibilitas penuh atas aset mobilitas.

 

Dengan fitur seperti real-time tracking & notification, analytics report & management, serta keamanan aset yang terpercaya, FleetSight memungkinkan Anda melacak lokasi kendaraan secara real-time, memberikan insight operasi armada untuk mendukung produktivitas maksimal.

 

Solusi ini juga dilengkapi dengan add-ons sesuai kebutuhan Anda, memastikan kebutuhan spesifik bisnis Anda terpenuhi. Pemanfaatan data dari FleetSight dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan optimalisasi armada, memastikan pengelolaan aset kendaraan yang lebih aman dan efektif. 

 

Tingkatkan efisiensi dan keamanan manajemen armada Anda dengan FleetSight dari Telkomsel Enterprise. Hubungi kami sekarang untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

TAGS
Blog

Situs kami menggunakan cookie untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan melanjutkan, Anda sudah menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi yang berlaku.

Items per page
Sort by