
Di tengah pesatnya perkembangan digital, industri teknologi bukan lagi ranah eksklusif buat satu gender saja. Hari ini, makin banyak perempuan yang duduk di bangku engineer, data analyst, product manager, hingga founder startup. Tapi, di balik peluang itu, ada tantangan yang nggak kalah besar. Mulai dari kesenjangan skill, stereotip, sampai minimnya akses ke jaringan profesional.
Makanya, penting banget buat perempuan terus meng-upgrade skill agar tetap relevan dan siap bersaing. Dunia teknologi itu dinamis, yang relevan hari ini bisa aja tergantikan besok. Tapi tenang, semua bisa dipelajari kok, asal tahu skill apa aja yang perlu diasah.
Dari hasil studi terbaru berjudul “Women and STEM Skills for Innovation and Technological Entrepreneurship” (Terán-Bustamante et al., 2024), ada beberapa skill penting yang perlu banget diasah supaya kita bisa lebih siap dan percaya diri bersaing di industri digital. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Melek Digital
Bayangin kamu lagi diskusi proyek dengan tim produk atau developer, tapi kamu nggak ngerti sama sekali istilah yang mereka pakai. Di sinilah pentingnya literasi digital.
Mulai dari paham cara kerja tools digital, update tren teknologi, sampai ngerti konsep seperti AI atau big data, semuanya bisa jadi modal besar. Dengan kemampuan ini, kamu bisa lebih nyambung saat diajak kolaborasi lintas tim dan lebih lincah dalam berbagai situasi kerja.
2. Problem Solving & Critical Thinking
Industri teknologi penuh tantangan, dan di balik setiap tantangan selalu ada peluang buat berinovasi. Kamu nggak harus jadi developer untuk bisa berpikir layaknya seorang problem solver.
Kemampuan untuk menganalisis masalah, mencari akar persoalan, dan menyusun solusi yang masuk akal adalah soft skill yang sangat dicari. Bahkan dalam peran non-teknis, skill ini akan bantu kamu tampil sebagai seseorang yang strategis dan solutif.
3. Komunikasi yang Efektif
Punya ide bagus itu penting, tapi bisa menyampaikannya dengan jelas? Itu lebih penting lagi!
Di dunia teknologi, kamu akan sering kerja bareng tim lintas fungsi, mulai dari developer sampai stakeholder bisnis. Jadi, kemampuan untuk menjelaskan ide secara sederhana, memberi dan menerima feedback, serta mendengarkan dengan aktif, bakal jadi kunci sukses kolaborasi. Karena itu, kamu perlu terus mengasah skill komunikasi.
4. Paham Dasar Coding dan Data
Tenang, kamu nggak harus langsung jago ngoding, kok. Tapi ngerti konsep dasar seperti HTML, SQL, atau Python bisa banget jadi nilai tambah.
Begitu juga dengan data. Di era digital, bisa membaca pola dan insight dari data bukan cuma bikin kamu lebih melek angka, tapi juga bantu ambil keputusan yang lebih tepat dan berbasis bukti.
5. Leadership & Growth Mindset
Teknologi butuh lebih banyak pemimpin perempuan dan semua bisa dimulai dari cara berpikir.
Dengan punya growth mindset, kamu akan lebih siap belajar dari kesalahan, menerima tantangan, dan terus berkembang. Ditambah lagi, kemampuan leadership seperti mengambil inisiatif, membangun tim, dan menginspirasi orang lain adalah bekal penting buat kamu yang ingin punya karier berdampak di industri ini.
Bertumbuh Bersama Women@Telkomsel: Menciptakan Ruang Inklusif untuk Perempuan Berdaya
Di balik semangat inklusivitas, ada cerita-cerita perempuan Telkomsel yang berjuang sendirian dan membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat. Lewat Women@Telkomsel, kami ingin menciptakan ruang yang lebih aman, inklusif, dan suportif. Bukan cuma buat berkembang secara profesional, tapi juga untuk saling dengar, saling belajar, dan saling menguatkan.
Beberapa inisiatif yang jadi bagian dari perjalanan Women@Telkomsel, di antaranya:
Sesi Engagement
Nggak cuma merayakan momen seperti Hari Kartini atau Hari Kesehatan Mental, sesi ini juga jadi tempat buat tingkatkan kapabilitas diri. Mulai dari kelas public speaking, grooming professional, sampai representasi perusahaan, semua dirancang supaya karyawan perempuan bisa tampil lebih percaya diri di lingkungan kerja.
Konseling Kelompok
Dipandu langsung oleh psikolog dari mitra pilihan, sesi ini jadi ruang aman buat ngobrolin hal-hal yang sering disimpan sendiri, seperti tentang peran ganda, menyeimbangkan peran dalam pekerjaan dan personal, sampai gimana caranya membangun kepercayaan diri.
Program Mentoring
Mentorship yang nggak hanya menyemangati, tapi juga bersifat personal. Selama dua bulan, satu mentor perempuan akan mendampingi hingga tiga mentee, lengkap dengan sesi evaluasi dan journaling bareng di akhir. Program ini menjadi ruang buat belajar, bertumbuh, dan saling menguatkan.
Women@Telkomsel bukan sekadar inisiatif, tapi sebuah gerakan yang mengajak para karyawan perempuan untuk saling menguatkan. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa berkembang bersama, memperluas potensi, dan menjadi versi terbaik diri kita, baik itu di dunia profesional maupun pribadi.