Berkenalan dengan SIM Card, Limbahnya Bisa Didaur Ulang | Telkomsel
BAGIKAN

Berkenalan dengan SIM Card, Limbahnya Bisa Didaur Ulang

Article
SIM Card Daur Ulang

SIM Card (Subscriber Indentity Module Card) atau yang lebih sering kita sebut kartu SIM adalah kartu kecil yang biasanya ditempatkan di dalam ponsel atau gadget. Nah, kartu ini fungsinya membantu ponsel kita agar bisa dipakai di jaringan seluler.

 

Dengan SIM Card, pengguna bisa bikin panggilan, mengirim pesan, hingga mengakses data buat berbagai keperluan. SIM Card terdiri dari beberapa jenis, ada yang Mini-SIM, Micro-SIM, dan Nano-SIM. Ukurannya berbeda-beda supaya menyesuaikan dengan gadget kita.

 

Fyi, SIM Card pertama kali muncul pada tahun 1991 dan diciptakan oleh Hermann Giesecke dan Alphose Devrient. Mereka mengembangkan kartu ini melalui perusahaan yang terlah berdiri sejak tahun 1852 di Kota Munich, Jerman.

 

Ketika SIM Card pertama kali diciptakan, ukurannya terbilang cukup besar mirip dengan kartu kredit atau KTP. Ukurannya kira-kira sekitar 85,60 milimiter, lebarnya 53,98 dan ketebalannya 0,76 millimeter. Tapi, seiring berkembangnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, SIM Card dirancang semakin mengecil seperti yang sekarang.

 


Kamu juga harus tahu bahwa sebagian besar SIM Card terbuat dari plastik yang namanya polikarbonat. Plastik jenis ini dipilih karena kuat dan lebih tahan benturan dibanding jenis plastik lain. Jadi, walaupun SIM Card sering dimasukkan dan dikeluarkan dari ponsel setiap hari, akan tetap awet dan tidak mudah rusak.

 

Meskipun SIM Card bentuknya kecil, tapi kalau tidak didaur ulang dengan benar, dapat menyumbang masalah pada limbah plastik lho. Jika banyak SIM Card yang dibuang begitu saja, limbah plastik pasti akan menumpuk.

 

Sangat tidak disarankan jika kita membuang SIM Card sembarangan tanpa didaur ulang karena bisa menimbulkan dampak negatif buat lingkungan jika tidak dikelola dnegan baik. Terutama, kalau bahan-bahan dalam kartu tersebut tidak terurai dengan baik.

 

Saat ini, diperkirakan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 200 juta SIM Card baru setiap tahunnya. Tentu dampak limbah bekas kartu ini berkontribusi pada masalah polusi lingkungan yang bisa mengganggu keberlangsungan bumi kita.

 

Mengurangi dampak negatif dari limbah kemasan dan cangkang SIM Card, penyelenggara telekomunikasi seluler mulai memberikan perhatian pada isu-isu tersebut dengan upaya melakukan daur ulang, termasuk Telkomsel yang mengambil peran terdepan untuk mendorong pengelolaan limbah kemasan dan cangkang SIM Card.

 

Berkolaborasi dengan PlusTik dalam mengatasi masalah pengelolaan limbah, Telkomsel melalui program Telkomsel Jaga Bumi berusaha menyediakan solusi untuk setiap limbah bahan plastik yang berasal dari kemasan dan cangkang SIM Card bekas pakai.

 

Baik itu kemasan cangkang SIM Card dari Telkomsel sendiri maupun operator yang ada di mitra outlet reseller (pedagang pulsa) yang bekerja sama dengan Telkomsel, semuanya akan didaur ulang untuk menjadi produk baru yang tidak hanya sekali pakai seperti smartphone holder dan pavement blocks.

 

Kemudian, hasil daur ulang tersebut nantinya akan didistr`ibusikan kembali ke outlet-outlet reseller dan dapat digunakan untuk ponsel yang mereka display. Lalu, produk pavement blocks hasil daur ulang SIM Card ini juga bisa jadi bahan material untuk pengerjaan pembangunan atau renovasi jalan. Jadi jauh lebih berguna, ya?

 

Inisiatif Telkomsel Jaga Bumi membuktikan bahwa setiap tindakan, sekecil apa pun dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan. Dengan daur ulang SIM Card, Telkomsel tidak hanya mengurangi jumlah limbah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan produk baru yang bermanfaat.

 

Melalui program Telkomsel Jaga Bumi, kita semua diajak untuk ikut serta dalam menjaga kelestarian bumi. Yuk, terus dukung program seperti ini, karena upaya kecil kita bisa berdampak besar buat bumi dan masa depan!