Begini Caranya Scale Up Startup-mu! | Telkomsel

Begini Caranya Scale Up Startup-mu!

Article
Begini Caranya Scale Up Startup-mu!

Tahun 2021 sudah mau berakhir nih, apa kabar startup yang sedang kamu rintis? Masih berjalan seperti rencana atau stuck di tempat yang sama? Nggak perlu worry, membangun dan menjalankan perusahaan rintisan emang nggak gampang.

 

Dibutuhkan berbagai macam strategi dan kerja keras agar startup dapat tumbuh dengan pesat. Percaya aja kalau usaha nggak akan mengkhianati hasil. Toh, buktinya ada banyak success story startup di luar sana.

 

Nah, kira-kira sudah sejauh apa usaha yang kamu lakukan agar startup-mu berkembang? Buat kamu yang sedang merasa stuck dengan pertumbuhan saat ini, ada tips how to scale up your startup yang bisa disimak. Insight ini dibagikan Tessa Wijaya selaku Co-Founder dan COO Xendit dalam sesi The NextDev: Kick-off Webinar “Driving Sustainable Growth with Collaboration and Adaptability”

 

Baca Juga: Telkomsel The NextDev 2021 Perkuat Potensi Startup Digital dalam Menciptakan Perubahan Berdampak

 

Make Things People Need

 

Slogan di atas menjadi salah satu slogan favorit dari Tessa. Ya, bikin sesuatu atau produk yang orang butuhkan. Terkesan simple memang, tapi terkadang hal tersebut sering kali dilupakan oleh orang-orang pada saat ingin mengembangkan produk.

 

Maka dari itu, hal yang paling tepat dilakukan adalah dengan melakukan validasi. Jangan hanya berasumsi bahwa produk yang kamu luncurkan ini sudah pasti disukai oleh masyarakat. Tanyakan kepada konsumen kamu apakah mereka ingin menggunakan produk tersebut atau tidak, bagus atau tidak, dan tak ketinggalan jangan lupa untuk minta feedback atau saran.

 

Dari pengalaman Tessa,  nggak selamanya feedback berasal dari pernyataan. Feedback juga bisa datang dari pertanyaan konsumen. Dengarkan apa yang menjadi concern mereka dan jadilah orang yang peka terhadap situasi. Setiap feedback dan masukan yang datang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan untuk mengembangkan produk lebih baik lagi.

 

Tips berikutnya yang bisa kamu terapkan adalah cobalah untuk rolling up produk secara minimum viable product. Artinya, sebisa mungkin bikin produk yang sederhana terlebih dahulu dengan waktu yang singkat dan langsung dilempar ke market untuk kemudian divalidasi. Jangan sampai bikin produknya terlalu lama, kebanyakan bells and whistle tanpa adanya validasi, tapi pada akhirnya produk tersebut malah gagal di pasaran.

 

"Jadi, intinya kalau mau bikin minimum viable product itu nggak usah yang terlalu ribet. Bikinlah produk yang sederhana dahulu dan langsung launching dengan tepat. Dengan demikian, kita pasti bisa melihat apakah pelanggan itu tertarik atau tidak dengan produk kita," ujar Tessa.

 

Baca Juga: 5 Tips yang Bikin Jualan Kamu Makin Laris

 

Terapkan Magic Numbers

 

Kesuksesan sebuah startup memang ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah kemampuan startup untuk menemukan product market fit. Product market fit adalah situasi di mana startup mengembangkan sebuah produk yang dipakai oleh berbagai macam orang secara berkala.

 

Nah, untuk mengetahui apakah suatu startup sudah mencapai product market fit atau belum, Tessa dan tim menerapkan magic numbers yang disebut sebagai "The Rule Three's", di antaranya:

 

1. 30% pertumbuhan M-o-M

Usahakan untuk mendapatkan angka pertumbuhan sebanyak 30% dari bulan ke bulan. Jika pencapaian kurang dari 30% maka kamu belum menemukan product market fit.

 

2. 30 pelanggan

Cari minimal 30 pelanggan yang mau menggunakan produkmu dan benar-benar cinta dengan produk tersebut. Jika 30 pelanggan saja tidak dapat, bagaimana kamu bisa rolling out the product dan scales.

 

3. Capai 3 bulan target

Sebagai startup, kalian tentu harus memiliki target. Kamu bisa mencoba target 3 bulan seperti yang Tessa terapkan di Xendit. Jika dalam 3 bulan tidak mencapai target, ada baiknya kamu segera mulai membuat produk baru.

 

Baca Juga: Cara Mengeksekusi Ide dengan Tepat Versi Dayu Dara

 

4 Hal yang Diinginkan Investor

 

Selain menghasilkan sebuah produk yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, pastinya kamu mau banget dong kalau startup-mu dilirik investor. Penting diingat bahwa para investor tidak sembarangan dalam melirik startup. Sedikitnya ada empat hal yang menjadi bahan pertimbangan investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modalnya, di antaranya:

 

1. Product

Kamu harus paham betul produk yang sedang dikembangkan dan kepada siapa produk tersebut ditujukan. Tapi nggak perlu khawatir kalau startup kamu masih mencari pasar yang tepat untuk produknya.

 

2. Addressable market

Para investor juga akan mencari tahu nih seberapa besar target pasar yang bisa dijangkau oleh produk yang diciptakan. Cobalah untuk membuat produk yang dapat menjangkau pasar yang luas. Tenang, Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang memiliki potensi pasar tinggi, bahkan untuk skala Asia Tenggara.

 

3. Timing

Pemilihan waktu atau momentum dalam meluncurkan produk ternyata juga jadi bahan pertimbangan, lho. Kalau waktunya nggak tepat, bisa jadi produkmu nanti akan sia-sia. Pertimbangkan juga kesiapan ekosistem pendukung ya! Jangan sampai produk tersebut meluncur tanpa adanya sarana yang mendukung.

 

4. Team

Membangun sebuah startup juga harus berbanding lurus dengan membangun sebuah tim. Startup yang sukses adalah startup yang berjalan dengan tim yang kuat. Hiring the right people. Memilih orang-orang yang tepat akan membawa dampak positif terhadap perusahaan yang kamu jalankan.

 

Baca Juga: Tips 5E dan 4F untuk Jadi Leader yang Baik

 

Ketika kamu memutuskan untuk merencanakan ide sebuah startup, selalu ingat bahwa di perjalannya kamu akan bertemu dengan banyak tantangan, keraguan, dan ketidakpastian. Meski demian jangan pantang menyerah, dari sekian banyak ‘NO’ yang kamu terima tadi pasti akan ada satu ‘YES’.

 

Nggak ketinggalan nih, jangan semuanya dilakukan sendiri. Cari mentor yang dapat memberikan nasihat yang tepat agar perkembangan startup-mu on track. Bagaimana caranya? Ya, ikutan The NextDev 2021 dong. Ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan dengan mengikuti The NextDev 2021, seperti webinar, workshop, mentoring, hingga kesempatan bertemu dengan para stakeholders.

 

Langsung aja kunjungi www.thenextdev.id buat kepoin lebih lanjut mengenai program ini.