Mengenal Kripto Terra LUNA, Coin yang Sempat Anjlok 98% | Telkomsel

Mengenal Kripto Terra LUNA, Coin yang Sempat Anjlok 98%

Article

Investasi dalam bentuk apa pun pasti memiliki risiko. Ini adalah hal penting yang perlu kamu pelajari sebagai orang yang tertarik dengan dunia investasi. Terlebih lagi, aset investasi seperti kripto selalu memiliki tingkat volatilitas yang tinggi. Kamu harus lebih berhati-hati agar tidak terjebak pada kerugian beruntun.

 

LUNA Coin adalah salah satu koin crypto yang banyak diperbincangkan pada pertengahan tahun 2022 ini. Bagaimana tidak, koin yang dulunya baik-baik saja dengan nilai yang stabil kini merosot hingga 98%. Nilai anjloknya ini tidak main-main, lho. Tahukah kamu apa yang menjadi penyebabnya?

 

Untuk memberikan gambaran lebih lanjut terkait alasan anjloknya nilai LUNA Coin, informasi berikut ini perlu kamu ikuti hingga selesai. Penjelasan lengkap tentang LUNA Coin ada pada uraian berikut.

 

Apa Itu Terra LUNA?

Untuk mempelajari alasan anjloknya nilai LUNA coin, kita perlu memulainya dengan mengenal koin tersebut terlebih dahulu. Selama ini, kamu mungkin hanya mengenal Bitcoin atau Ethereum. Namun, selain dua mata uang kripto tersebut, ada banyak alternatif koin lainnya yang sebenarnya sama-sama menarik untuk kita pelajari. Kali ini, kita akan secara khusus mempelajari kripto LUNA.

 

Untuk mengenal apa itu LUNA, kamu harus mengetahui apa yang kita sebut dengan Terra karena Luna adalah bagian dari Terra.

 

Untuk kamu yang belum tahu, Terra adalah sistem blockchain terdesentralisasi sekaligus open source untuk memproduksi algorithmic stable coins. Koin-koin yang stabil terdesain menggunakan algoritma tertentu agar nilainya tetap sama dengan aset patokannya.

 

Terra hadir dengan tujuan untuk menciptakan kemudahan dalam pembayaran digital terdesentralisasi. Sistem ini menggunakan algorithmic stable coin yang nilainya bisa setara dengan mata uang fiat. Tak hanya itu, Terra juga menjadi blockchain yang memiliki smart contract yang selanjutnya dijadikan instrumen pendukung untuk ekosistem DApps.

 

Lalu, LUNA sendiri merupakan sebuah native coin dari Terra yang memiliki banyak fungsi, terutama untuk menjaga stable coin Terra. Sebagai informasi, Terra sendiri sudah menjadi blockchain layer 1 yang cukup besar. Sebagai token Terra, LUNA pun sempat menjadi aset kripto terbesar ke-11 yang ada di dunia.

 

Baca Juga: Telkomsel Hadirkan Alumni Gathering dan Demo Day di TINC Batch 7

 

Sejarah LUNA Coin

Mengapa koin kripto LUNA dibuat? Sejarah kehadiran LUNA Coin dimulai pada tahun 2018 lalu. Dua penggagasnya adalah Do Kwon dan Daniel Shin. Keduanya mengembangkan Terraform Labs yang berlokasi di Korea Selatan. Di sanalah muncul Terra.

 

Do Kwon sendiri sebelumnya bekerja di Microsoft, sedangkan Shin merupakan pendiri sekaligus CEO untuk sebuah perusahaan fintech Chai dan e-commerce TMON. Visi utama proyek Terra adalah menciptakan sebuah infrastruktur terpadu untuk mendorong adopsi pembayaran digital menggunakan teknologi blockchain.

 

Terra dikembangkan menggunakan sistem Cosmos SDK dengan mekanisme DpoS. Yang paling utama bagi Terra adalah performa, skalabilitas, dan juga interoperabilitas. Hal ini membuat sisi desentralisasinya sedikit kurang maksimal.

 

Perbedaan LUNA 2.0 dan LUNC (Luna Clasic)

Token LUNA yang kita perbincangkan sepanjang pembahasan ini adalah LUNA Classic yang hadir di tengah-tengah kita sejak 2018. Karena LUNA mengalami kemerosotan pada tahun ini, Do Kwon dan Tim meluncurkan token baru yang disebut dengan LUNA 2.0. Ini adalah token terobosan yang diharapkan bisa kembali menstabilkan Terra.

 

Luna 2.0 hadir melalui usulan Do Kwon yang selanjutnya disetujui oleh komunitas. Luna 2.0 masih menggunakan simbol LUNA dan berjalan pada jaringan Terra yang baru yang kini tidak lagi terhubung dengan Stablecoin UST.

 

Do Kwon membagikan LUNA 2.0 melalui sistem airdrop bagi para pemegang kripto LUNA Classic (LUNC) dan UST. Kini, aset LUNA 2.0 menjadi harapan baru bagi pemegang koin LUNA.

 

Penyebab LUNA Sempat Anjlok

Lalu, kita sampai juga pada pembahasan ini. Apa yang menyebabkan LUNA anjlok tahun ini? Mengingat sejarahnya, koin ini memang sempat berkali-kali anjlok. Namun, tidak lama pasti naik lagi. Penyebab anjloknya nilai LUNA tahun ini pun belum diketahui secara pasti.

 

Prediksi Harga LUNA untuk Investasi

Terakhir, apakah nilai LUNA Coin akan naik? Berdasarkan tren yang ada, nilai LUNA memang sering anjlok secara signifikan. Pada akhir tahun 2019, nilai LUNA juga anjlok hingga di titik Rp3 ribuan. Namun, beberapa bulan setelahnya, nilainya kembali stabil.

 

Pada tahun 2022 ini, nilai LUNA yang anjlok sangat mungkin untuk naik kembali. Namun, kamu tetap harus waspada dan selalu mengikuti perkembangan tren nilai LUNA untuk mulai berinvestasi.

 

Penutup

Nilai yang anjol atau meroket dalam cryptocurrency adalah hal yang biasa. Pada pertengahan tahun 2022 ini, koin LUNA menjadi perbincangan menarik karena nilai anjloknya yang sangat fantastis. Namun, bukan berarti harga Terra LUNA akan terus menerus anjlok.

 

Untuk kamu yang masih ingin investasi menggunakan aset LUNA, pelajari dengan betul bagaimana tren uang kripto tersebut. Lalu, jangan lupa untuk terus melakukan jual beli aset kripto dengan menggunakan LinkAja untuk kemudahan transaksi.

scroll
Komentar 0
Tulis Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Belum ada komentar
Jadilah orang pertama yang komentar disini!
mock
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
DewiLarasati
14 Feb 2024 12:03
mantulllzz keren bgt artikel beber2 sangat membantu!
Laporkan
0
Balas Komentar
Min. 10 Karakter
0 / 2000
Balasan Lainnya (1)
Sembunyikan Balasan

Laporan Anda berhasil dikirim