5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona | Telkomsel
BAGIKAN

5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Article
5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Sudah bisa ditebak, akhir-akhir ini kamu pasti hampir setiap saat menerima informasi terkait COVID-19, baik melalui grup WhatsApp keluarga atau pertemanan, media sosial, maupun media massa. Iya kan?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut kabar tentang virus Corona sebagai “infodemi”, karena informasi yang menyesatkan atau hoax menyebar lebih cepat daripada virus itu sendiri. Banyak pihak yang menyalahgunakan ketidaktahuan masyarakat untuk membentuk opini sesuai kepentingan mereka masing-masing. Mereka menciptakan lingkungan yang membuat kita semakin sulit untuk mempercayai apa yang kita temukan secara online yang membuat kita semakin cemas dan panik.

Stigma, sejujurnya, lebih berbahaya daripada virus itu sendiri,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ketika kita menemukan konten online yang mendorong munculnya reaksi emosional yang kuat, seperti panik atau takut, lantas secara tidak sengaja kita ikut menyebarkan informasi tanpa  berpikir sejenak dan memeriksa apakah informasi tersebut akurat.

Pihak-pihak tidak bertanggung jawab ini memanfaatkan kelemahan kita. Mereka membuat konten yang dirancang agar kita menyebarkan cerita yang menimbulkan kepanikan dan amarah di tengah derasnya informasi yang kita terima setiap jam, menit, bahkan detik.

Tapi kita enggak perlu khawatir saat memerangi penyakit misinformasi ini. Ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengasah kesadaran dalam verifikasi suatu kabar, yang idealnya lebih cepat daripada kemampuan jari kita mengirim pesan yang belum tentu akurat. Berikut beberapa cara cepat yang bisa kita lakukan untuk melakukan double check kebenaran info virus Corona sebelum share ke orang lain.

5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Verifikasi Cerita

Waspada dengan cerita yang “terlalu indah untuk menjadi kenyataan”

Cerita hoax dan menyesatkan menyebar sangat cepat karena orang-orang dengan mudah menyebarkannya. Dalam konteks ini, kebohongan dianggap lebih menarik daripada kebenaran.

Pada tahun 2018, peneliti dari MIT menemukan bahwa cerita yang memicu respon emosional lebih banyak disebarkan daripada berita pada umumnya. Lebih lanjut, para ahli saraf telah mengonfirmasi bahwa kita lebih cenderung mengingat cerita yang membuat kita marah, sedih, atau tertawa.

Pernah dengar cerita bahwa hotel milik Cristiano Ronaldo “disulap” menjadi rumah sakit darurat khusus COVID-19? Kabar palsu itu menjadi salah satu contohnya.

Ini mungkin terdengar sepele, tetapi menyebarkan ulang kabar palsu yang tidak masuk akal dapat merusak kepercayaan orang lain terhadap kita secara keseluruhan. Bagi jurnalis dan media, pesan ini sangat penting untuk memperoleh kepercayaan dari audiens mereka.

Tips:

  • Jika sebuah cerita terlalu bagus, terlalu lucu, terlalu menyebalkan, terlalu manis, atau terlalu keterlaluan untuk jadi kenyataan, ada baiknya untuk tidak langsung dipercaya. Cek dulu sumber informasinya sebelum kita sharing ke orang lain.
  • Ingatlah bahwa jurnalis adalah manusia biasa yang mungkin terjebak pada kesalahan yang sama. Jika sebuah media melaporkan suatu kabar yang tidak akurat, belum tentu media yang lain melakukan verifikasi langsung ke sumber informasinya.
  • Panduan yang bisa kita gunakan untuk verifikasi konten online bisa kita pelajari lebih lanjut di sini dan sini.
5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Verifikasi Data

Ingat, ada kemungkinan riset atau data hanya menyajikan informasi dari satu perspektif

Hanya karena ada data tentang COVID-19 berbentuk grafik atau tabel, bukan berarti angka dan riset ilmiah yang mendukungnya bisa memberikan kita gambaran yang utuh akan apa yang sebenarnya terjadi

Kantor berita Reuters telah memantau ratusan studi ilmiah yang diterbitkan sejak wabah COVID-19 dimulai. Dari 153 yang mereka identifikasi, 92 di antaranya belum ditinjau oleh ilmuwan-ilmuwan lain, termasuk beberapa klaim yang cukup aneh dan tidak diverifikasi, seperti menghubungkan virus Corona dengan HIV atau penularan dari ular ke manusia.

Masalah yang terjadi dengan “speed science”, sebagaimana Reuters menyebutnya, adalah masyarakat dapat panik atau membuat keputusan yang salah berdasarkan riset tersebut, padahal mungkin saja data belum diteliti dengan cara yang tepat.

Jadi kalau kita menemukan grafik, tabel, statistik, ataupun angka mengenai COVID-19, tanyakan kembali pada diri sendiri:

  • Apa sumbernya? Dari mana angka-angka itu berasal?
  • Selalu berkonsultasi dengan sumber resmi yang bukan merupakan bagian dari pemerintah tertentu seperti:
  • Untuk jurnalis dan media, halaman ini mengompulir penelitian terverifikasi yang bermanfaat.
5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Verifikasi Gambar

Lakukan pencarian gambar terbalik

Satu gambar bisa diartikan dengan beribu kata. Begitu pula disinformasi, yang bisa bernilai beribu kebohongan. Salah satu jenis kesalahan informasi yang paling umum adalah gambar yang muncul dalam konteks yang berbeda: foto atau video nyata, yang belum diedit sama sekali, disebarkan ulang agar sesuai dengan narasi baru.

Contohnya, beberapa foto yang paling banyak disebarkan tentang kebakaran Amazon tahun 2019 sudah tidak relevan atau tidak terkait. Begitu pula beberapa peta terbaru yang menunjukkan penyebaran COVID-19 ternyata malah menyesatkan.

Tapi hanya dengan melakukan beberapa klik, kita bisa memverifikasi gambar yang disebarkan secara online maupun lewat grup WhatsApp.

Sama seperti ketika googling fakta dan klaim informasi, kita juga bisa meminta mesin pencari untuk mencari foto yang sama dan bahkan peta di internet untuk memeriksa apakah foto atau peta tersebut pernah digunakan sebelumnya untuk berita lain. Ini disebut pencarian gambar terbalik dan dapat digunakan untuk mencari melalui database Google, Bing, Yandex, Baidu, dan lainnya.

Misalnya, pada 2014, Reuters menerbitkan gambar proyek seni di Frankfurt, Jerman, yang memperlihatkan orang-orang berbaring di jalan untuk mengenang para korban kamp konsentrasi Nazi. Pada bulan Januari tahun ini, postingan Facebook yang telah di-share ribuan kali menampilkan foto yang sama untuk mengklaim secara keliru bahwa orang-orang dalam foto tersebut adalah korban virus Corona di Tiongkok.

Kalau kita lihat secara sekilas, arsitektur pada foto tersebut bergaya sangat Eropa. Kemudian jika kita mengambil gambar tersebut, membalikkan pencarian gambar, dan mencari tempat-tempat sebelumnya telah diterbitkan, kita akan menemukan gambar aslinya dari tahun 2014. Seluruh proses ini memakan waktu beberapa detik, tapi sangat penting untuk dilakukan. Ingat-ingatlah untuk memeriksa setiap kali kita melihat sesuatu yang mengejutkan.

Berikut aplikasi yang dapat kita gunakan untuk memverifikasi gambar:

  • Di desktop: RevEye's Plugin digunakan untuk mencari gambar apa pun di internet tanpa mengganggu performa browser.
  • Di gawai: TinEye mampu memvalidasi gambar yang di-share di grup WhastApp, misalnya.
5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Verifikasi Video

Gunakan thumbnail dan InViD

Kamu pernah nonton video lucu tentang kentut yang ternyata palsu? Apa sih salahnya menyebarkan video lucu itu? Kepercayaan kita pada informasi yang kita temukan secara online sangat penting bagi kebebasan kita bersuara dan mengemukakan pendapat. Jika kita sudah berpikir bahwa apa pun yang kita temukan di internet bisa palsu, semakin sulit bagi kita untuk mempercayai apa pun. Bahkan jika subyeknya hanya kentut.

Di seluruh dunia, pemeriksa fakta telah melakukan verifikasi video yang mengklaim menunjukkan gejala atau dampak virus Corona, yang mana ternyata video tersebut adalah video lama yang disebarkan ulang dengan teks baru. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Tedros, menakut-nakuti seperti ini dapat memiliki dampak yang lebih berbahaya pada dunia daripada penyakit itu sendiri, menyebabkan kepanikan, dan menguras sumber daya yang sebenarnya bisa dioptimalkan untuk menangani masalah-masalah nyata yang kita hadapi.

Sebelum kita menyebarkan video di grup WhatsApp, lakukan triple check untuk memastikan bahwa kita tidak tertipu. Dengan menggunakan pencarian gambar terbalik, kita bisa mengambil beberapa thumbnail dari video apa pun dan memeriksa apakah video tersebut pernah diposting di internet sebelumnya. Berikut beberapa aplikasi yang bisa kita gunakan:

  • Para relawan di Amnesty International mengembangkan alat yang memungkinkan kita secara otomatis mendapatkan gambar mini dari video YouTube serta memberikan informasi berguna lainnya.
  • Plugin verifikasi video InVid memiliki beberapa perangkat yang sangat efektif untuk memverifikasi gambar dan video, serta menu "Ruang Kelas" yang diisi dengan tutorial dan sebagainya.
5 Cara Cepat Verifikasi Kebenaran Info Virus Corona

Verifikasi Lokasi

Gunakan geolokasi untuk mencari tahu di mana foto atau video diambil

Salah satu perangkat terbaik untuk menemukan disinformasi ada pada wajah kita, yakni mata. Dengan keterampilan pengamatan dan sedikit googling, kita dapat dengan cepat mengetahui kapan dan di mana suatu foto diproduksi.

Yuk, ambil contoh tweet dari The New York Post ini. Tweet ini menunjukkan kasus virus Corona pertama yang dikonfirmasi di Manhattan. Alessandra Biaggi, seorang senator yang mewakili daerah itu, dengan cepat menunjukkan foto yang digunakan media tersebut adalah seorang pria Asia di Queens, bukan Manhattan. Tapi bagaimana caranya kita bisa mengecek siapa yang benar?

Kita dapat menggunakan rambu jalan dan menyimpan rambu di foto untuk menemukan tempat yang sama di peta. Cari "Duane Reade Main Street New York Queens" dan kita akan disajikan dengan tiga opsi. Di Google Maps, kita bisa menempatkan pin berbentuk pria kuning kecil ke jalan untuk mendapatkan tampilan jalan dan melihat bangunan yang sama dari perspektif yang sama dengan fotografer.

Tips yang bisa kita lakukan:

  • Carilah petunjuk dalam arsitektur, signage, apa yang dikenakan orang, sisi jalan mana yang dikendarai mobil, nama gedung, dan lain-lain.
  • Apa yang bisa kita cari dan verifikasi? Bisakah kita menemukan tempat yang sama di peta?
  • Kita bisa melatih keterampilan pengamatan kita sendiri dengan tantangan pengamatan interaktif ini. Kalau kamu sudah lebih pro, cobalah tantangan geolokasi lanjutan ini.

Think before sharing

Layaknya peran penting kita semua dalam menghentikan penyebaran virus yang sebenarnya, kita juga memiliki tanggung jawab untuk tidak menyebarkan informasi palsu yang dapat menciptakan kekhawatiran atau kepanikan.

Mari kita berpikir jernih sebelum berbagi atau menyebarkan cerita, data, foto, video, dan sebagainya. Ingat rangkaian tips ini untuk mengecek semua informasinya. Terkadang tawa yang dihadirkan tidak sebanding dengan masalah yang mungkin diciptakan. Yuk, kita lebih bijak berinformasi!